Cari Blog Ini

Selasa, 09 April 2013

Rock Climbing

Assalamu'alaikum Wr.Wb
gimana nih brosis? sehat2 aja kan?
udah lama ane kagak posting di blog,siang2 gini jadi keinget tebing,soalnya udah lama ane gak main mainannya spidermen,
persembahan dari ilmu yang pernah ane dapatkan, sekedar mengisi waktu luang dan sharing tentang materi panjat tebing,moga bermanfaat
Rock climbing
Rock climbing pada dasarnya adalah teknik memanjat tebing batuan dengan memanfaatkan cacat batuan, baik tonjolan maupun rekahan. Rock climbing dapat pula diartikan sebagai suatu kegiatan pendakian yang harus melewati tebing-tebing batu, baik tanpa alat, atau menggunakan alat bantu.
Pada awalnya objek-objek rock climbing banyak dilakukan di gunung-gunung dengan tebing yang curam, tebing karang di bibir pantai, dinding di dekat air terjun, dan dinding dengan batuan berkapur. Tetapi dalam perkembangannya, kegiatan ini dapat pula dilakukan tidak hanya di alam bebas melainkan di lokasi yang lebih sempit dengan dibuatnya dinding-dinding panjat buatan yang menggunakan multiplex, fiberglass, dinding gedung, dan sebagainya yang sekarang dikenal dengan wall climbing buatan.
Sebagai suatu aktifitas yang lebih cenderung bersifat olahraga atau sport, secara mutlak seorang climber perlu memiliki dan menguasai kemampuan dasar memanjat tebing.
Rock climbing yang dikenal juga dengan panjat tebing merupakan olahraga di mana para peserta naik ke atas atau di alam batuan atau tiruan formasi batuan dinding. Tujuannya adalah untuk mencapai puncak dari formasi atau titik akhir dari rute. Dimana olahraga ini menuntut fisik dan mental, yang harus dimiliki pemanjat, yaitu kekuatan seorang pendaki, daya tahan, kelincahan, dan keseimbangan bersama dengan pengendalian mentalnya.

Hal ini dapat menjadi olahraga yang berbahaya dan pengetahuan yang tepat teknik mendaki dan penggunaan khusus peralatan pendakian sangat penting untuk menyelesaikan rute aman.


Management Pemanjatan:
1. Alat (persiapan)
2. Ormed (orientasi medan/pemilihan jalur pemanjatan)
3. Pemilihan Alat
4. Menentukan
   - Leader
   - Belayer
   - Notulen -> mencatat waktu,alat yang dipasang & ketinggian
   - sketser -> membuat peta muka tebing beserta sketsa alat yang di pasang
   - cleaner -> pemanjat terakhir yang bertugas membersihkan/mengambil kembali alat yang telah terpasang di tebing


Etika Panjat Tebing
1. Dilarang mengubah jalur yang sudah ada atau meneruskan jalur yang belum selesai (tanpa seizin pembuat jalur)
2. dilarang melepas pengaman yang sudah ada (tanpa seizin pembuat jalur)
3. Mengurangi penggunaan magnesium
4. Tidak mencemari lingkungan
5. Menghormati adat istiadat lokasi setempat

Teknik pemanjatan yaitu ada 3,yaitu
1. Spot, yaitu pemanjatan dengan hanger yang sudah ada pada tebing
2. Artivicial, artivicial dibagi menjadi dua, yaitu vertical dan horizontal
   - artificial horizontal, yaitu pemanjatan yang dilakukan dengan bergantung pada alat secara horizontal,
   - artificial vertical, yaitu pemanjatan yang dilakukan dengan bergantung pada alat secara vertical,
3. Hanging Belay, (yg ini ngejelasinnya lumayan susah,hehehe) intinya belayer sama pemanjat sama2 manjat, jadi keduanya bisa bergantian membelay satu sama lain,


taktik pemanjatan
- himalayan
   Yaitu pemanjatan yang berhubungan dg basecamp,semua kebutuhan di transfer secara estafet melalui tali transfer,menggunakan teknik artivicial
- Alpin
   Pemanjatan yang semua peralatan/perlengkapan di bawa ke atas,menggunakan teknik hanging belay

Sistem cleaning
- top to bottom
   yaitu cleaning dari atas ke bawah
- bottom to top
   yaitu cleaning dari bawah ke atas
   alat yang di bawa untuk cleaning bottom to top,yaitu tali utama dan tali cleaning (simpul tarik lepas)

Fall factor (faktor yang menyebabkan kecelakaan/jatuh)
- perlu di ingat bahwa upayakan jarak pengaman terakhir tidak lebih dari jarak pengaman sebelumnya
- Jenis Pengaman
  *emas,yaitu pengaman dipasang dalam keadaan yang sangat aman,misal piton ditancapkan full ke tebing
  *perak,yaitu pengaman dipasang dalam keadaan yang cukup aman,misal piton ditancapkan tidak sepenuhnya
  *perunggu (bahaya),yaitu pengaman dipasang tidak pada posisi aman (bahaya),misal piton ditancapkan hanya ujungnya saja

-posisi pengaman

untuk lebih jelasnya jenis pengaman dan posisi pengaman dapat dilihat pada gambar berikut,
sumber: buku catatan saat ikut Jambore Siswa Pecinta Alam,n http://artvirtualgarden.com

cukup sekian untuk ulasan kali ini,ane capek dulu ni sampe2 keringat bercucur deras (alay mode on)
masalah gambar yang itu maaf kalo jelek gambar pitonnya,soalnya ngegambarnya susah, ini ngegambarnya pake paint,coba kalo pake tangan..... tambah ancurrrr,wkwkwkwkwk

 semoga bermanfaat bagi yang hobinya kayak spiderman, kalo ada kekurangan mohon maaf karena saya masih dalam tahap belajar,sampaikan kritik dan sarannya di kolom komentar,

sekian,dan terimakasih
Wassalamu'alaikum Wr.Wb

Tidak ada komentar:

Posting Komentar